SINARJATIM.COM – Konflik agama di Sampang, Madura, Jawa Timur terus diselesaikan beberapa lapis elemen dari Pemerintah Pusat, Daerah yang ternyata membuahkan hasil.
Konflik ini terjadi dipicu oleh agama syiah-sunni, ada sebanyak 347 orang pengungsi bekas syiah di rusunawa Sidoarjo kini bisa bernafas lega.
Pasalnya sudah 10 tahun ia mengungsi disana, akhirnya bisa pulang ke Sampang, Madura, Jawa Timur, ini semua juga tak lepas dari perjuangan panjang Polri.
Kesabaran seorang anggota polisi pangkatnya Bripka namanya Eko Purwanto yang diketahui anggota di Polres Sampang, lebih dari 5 tahun bertugas menjadi LO konflik sosial Sampang.
Bripka Eko Purwanto berupaya untuk mengembalikan warga Sampang pengungsi konflik syiah-sunni di rusunawa Sidoarjo dengan Ustadz Tajul Muluk selaku koordinator pengungsi syiah-sunni.
Dalam video, ustadz tersebut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada anggota polres Sampang, atas upaya dan dedikasi yang telah diberikan kepada kami para pengungsi,” katanya.
Beliau Mas Eko Purwanto sudah 5 tahun mendampingi kami yang sebelumnya sempat hilang kepercayaan kepada siapapun, namun setelah kehadiran pak Eko saya merasa punya sandaran. ucapnya.
Selain itu, beliau juga mempunyai program Mai dari mengurus PTSL, Surat Nikah, SIM dan juga PKH, kami merasa negar hadir melindungi kami.
Pak Eko bukan hanya sekedar polisi, akan tetapi Eko merupakan perwujudan dari hadirnya negara sehingga sejak itu kamu mulai membuka diri dan berdialog.
Dalam dialog, kami ingin kuar dari paham Syiah, setelah kami tahu ajaran ini melenceng dari ajaran Islam, “Terimakasih mas Eko, atas kesabaran dan jasa jasa sampeyan selama ini,” ucapnya.
Bripka Eko Purwanto juga memiliki segudang prestasi penghargaan pun acap kali diraih mulai dari, Penghargaan dari KSP RI Jenderal Purn Moeldoko, Penghargaan dari Depti V KSP RI Jalsewari Pramodharwani, Dari Kapolda Jatim Irjan Pol Dr. Nico Afianta, kemudian dari Khofifah Indar parawansa Gubernur Jatim dan masih banyak lagi.***
Penulis : Str