SINARJATIM.com – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan melakukan revitalisasi wayang Othok Obrol dari Wonosobo. Wayang asal Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, ini dikhawatirkan akan punah.
”Tahun lalu tim peneliti Balai Bahasa sudah melakukan kajian vitalitas sastra lisan wayang Othok Obrol ini dan melakukan konservasi. Hasilnya, sang maestro dalang kesenian ini tinggal satu orang dan usianya sudah lanjut,” kata Dr. Ganjar Harimansyah, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, di Wonosobo, Sabtu (13/2/2021), kepada Solopos.com, dalam rilisnya.
Ganjar menjelaskan tradisi lisan wayang Othok Obrol tidak hanya terhenti pada kegiatan konservasi. Tahap lanjutan yang berupa revitalisasi harus dilaksanakan. Harus dilahirkan generasi muda yang memiliki kompetensi untuk memainkan, menjaga, melestarikan, dan mengembangkan wayang Othok Obrol.
Mereka harus dilatih agar kondisi wayang Othok Obrol tidak lagi kritis. Dengan adanya kegiatan yang sifatnya pewarisan kepada generasi muda, wayang Othok Obrol akan terselamatkan dari kepunahan,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyambut baik inisiatif Balai Bahasa Provinsi Jateng untuk merevitalisasi wayang Othok Obrol. Pemkab Wonosobo telah mencatatkan wayang Othok Obrol sebagai kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah mengesahkannya sebagai hak cipta pada tahun 2020.
”Kami merasa senang dan mendukung upaya penyelamatan dan pelestarian salah satu kesenian asal Wonosobo ini,” tegas Andang di Kantor Setda Kabupaten Wonosobo, Jumat (12/2/2021).
Remaja Diajari Wayang Othok Obrol
Pelaku seni wayang Othok Obrol mendukung upaya revitalisasi yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jateng bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo. Generasi muda di Desa Selokromo, tempat asal mula wayang Othok Obrol, mulai dilatih untuk memainkan, melestarikan, dan mengembangkan kesenian trasdisional tersebut.
”Remaja-remaja di Desa Selokromo sudah dikumpulkan untuk berlatih memainkan gamelan yang digunakan untuk mengiringi wayang Othok Obrol. Para pelaku seni diajak untuk melatih mereka,” kata Kabid Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Khristiana Dhewi.
Dewi menambahkan kesenian tradisional ini sejalan dengan pemajuan kebudayaan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. ”Pewarisan budaya lokal kepada generasi muda ini juga diharapkan dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya.(*)
Sumber : https://m.solopos.com/balai-bahasa-jateng-revitalisasi-wayang-othok-obrol-wonosobo-1107237/amp