Masih Ada Polisi Yang Peduli Dengan ODGJ, Merawatnya Sepenuh Hati

SINARNATIM.COM – Tidak banyak manusia yang peduli akan seseorang yang mengalami keterbelakangan mental, bahkan sebagian sanak sengaja membuangnya dipinggir jalan.

Melihat ODGJ yang ditelantarkan dipinggir jalan megetuk hati seorang polisi untuk merawat baik para orang dengan keterbelakangan mental.

Polisi tersebut berana, Purnomo pangkatnya Aipda, ia anggota Panit Lantas Polsek Babat, Lamongan, Jawa Timur.

Kepedulian kepada ODGJ mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat maupun instansi seperti Humas Polda Jatim melalui jejaring Twitternya.

Tak hanya itu saja, apresiasi juga muncul dari ketua DPD LDDI Kabupaten Lamongan, dan Aktivis Gusdurian juga memberikan apresiasinya.

Aipda Purnomo, Tak hanya merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Purnomo juga kerap berbagi rezeki untuk sesama yang kurang beruntung. Beragam aksi sosial dilakukan sang polisi untuk membantu sesamanya, terlebih di saat pandemi sekarang ini.

Suatu hari Aipda Purnomo tidak sengaja melihat perempuan diduga ODGJ sedang mengais sampah di Jalan Raya Babat-Jombang.

“Yang mengejutkan adalah wanita itu hanya menggunakan bra dan celana dalam saja,” kisah Aipda Purnomo.
Karena merasa iba, Purnomo lantas putar balik kembali pulang ke rumah untuk mengambil baju perempuan dan makanan.

Setelah itu Panit lantas Polsek Babat itu kembali mendatangi perempuan yang diduga ODGJ itu untuk menawarkan makanan dan pakaian kepadanya.

“Dari pengalaman yang sudah-sudah, cara mendekati ODGJ itu adalah dengan mencoba menawarkan makanan dulu. Kalau dia sudah mau menerima makanan maka kemungkinan besar dia tidak akan marah saat kita dekati,” aipda purnomo menjelaskan.

Purnomo lalu mengajak perempuan yang kemudian diketahui bernama Siti Mariya itu ke sebuah warung kecil untuk menggunakan pakaian. Setelah tubuhnya tertutup pakaian, Purnomo kemudian mengajak Siti ke Yayasan Berkas Bersinar Abadi di Desa Nguwok RT 17 RW 1, Kecamatan Modo, Lamongan.

“Yayasan Berkas Bersinar Abadi ini saya dirikan sekitar empat tahun lalu. Yayasan ini fokus membantu merawat ODGJ, gelandangan dan anak jalanan. Kalau anggota yayasan ini sekarang telah mencapai 40-an orang. Salah satunya adalah Lilik Ika Wahyuni, istri saya yang berprofesi sebagai bidan. Dia yang sering bantu saya menolong ODGJ di jalanan,” ujar Purnomo.

Setelah dimandikan dan diberi makan di tempat penampungan, pada Sabtu (19/12/2020) tiba-tiba Siti minta izin untuk melanjutkan perjalanan.
Mendengar permintaan tersebut awalnya Purnomo keberatan, pasalnya saat ditanya asal dan tujuannya mau kemana, Siti hanya bungkam seribu bahasa.

“Dia hanya menyebutkan namanya saja. Dia tidak menjawab dari mana asalnya. Dan saat saya tanya mau melanjutkan perjalanan kemana dia menjawab ingin berjalan saja. Karena terus memaksa akhirnya saya mengiInkannya. Yang penting dia sudah mengenakan baju yang sopan,” ujarnya.

Purnomo menjelaskan jika dirinya beserta rekan-rekannya yang tergabung dalam Yayasan Berkas Bersinar Abadi telah menolong puluhan orang ODGJ dan gelandangan. Dari ODGJ dan gelandangan yang telah ditolongnya tak sedikit yang telah kembali pulang ke keluarganya.

“Kalau yang mau tinggal di tempat penampungan akan kami rawat dan kami terapi. Ada yang kemudian kita kirim ke rumah sakit jiwa. Tapi banyak juga yang kita temukan alamatnya dan kita antar pulang ke keluarganya,” jelasnya.
Saat ditanya kenapa Purnomo gemar menolong ODGJ dan gelandangan, dirinya menjawab bahwa itu semata-mata karena panggilan hati nurani.

“Saya tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil kita. Karena itu di sisa hidup ini saya hanya ingin berbuat kebaikan. Dan hal yang paling saya suka adalah menolong orang ODGJ karena mereka tidak pernah mengucapkan terima kasih. Dari situlah saya bisa belajar tentang keikhlasan,” pungkas Purnomo.***

Penulis : Str

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *