PONOROGO, SINARJATIM.COM – di Ponorogo, Jawa Timur ada seorang manusia lanjut usia (Manula) yang umurnya sudah menginjak 85 tahun namanya Mbah Semi.
Mbah semi di usia senjanya mendapatkan hidayah dari Allah SWT menjadi seorang muslim atau muallaf, Pasalnya beliau sudah sah masuk Islam setelah lantunkan dua syahadat.
Lantunan dua syahadat tersebut diucapkan Mbah semi di gubuknya yang beralamat di Dusun Trenceng, Desa Mrican, Ponorogo dengan di arahkan oleh Ahmad Rofi’i kepala Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
Selain itu pada saat mengucapkan kalimat syahadat Mbah semi disaksikan oleh tim LASIZNU, Tim laboratorium ZISWAF IAIN dan keluarga Mbah semi, mereka bahkan menitihkan air mata, Sabtu 15 Januari 2022.
Suroto kerabat Mbah semi menyampaikan keluarga sangat senang dan tidak ada paksaan, terimakasih untuk semua pihak yang Sudi berkenan mendampingi Mbah semi. katanya.
Usai melaksanakan prosesi membaca dua syahadat, Rofi’i mengatakan tujuan dari KUA Jenangan sebagai ujung tombak pelayanan dari Kemenag yang salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan bagi pemeluk agama.
“Yang pagi ini ada permintaan atau kita melaksanakan pendampingan saudara kita, Ibu Semi, yang usianya sudah 85 tahun yang beliau berkehendak untuk menjadi mualaf yang sudah kita laksanakan tadi untuk proses syahadat yang sudah disaksikan oleh Pak Suroto dan Pak Fuad. Insyaallah saya berdoa untuk menjadi awal yang terbaik untuk Ibu Semi,” katanya.
Dalam pelaksanaan tersebut, Rofi’i mengungkapkan bahwa pihaknya didukung sepenuhnya dari LAZISNU Kabupaten Ponorogo, LAZISNU Desa Merican dan Laboratorium Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf Institute Agama Islam Negeri Ponorogo.
“Saya berterima kasih karena atas dukungan dari lembaga-lembaga itu kegiatan ini berjalan dengan lancar dan baik.” jelasnya.
Disisi lain pihak LAZISNU cabang, majelis wakil cabang dan ranting mengungkapkan syukur bisa membantu Mbah Semi yang memang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Mbah Semi tinggal seorang diri di rumah yang sangat jauh dari kelayakan. Rumah atapnya sudah mulai reot, berdinding anyaman bambu,” ungkap Muhammad Busro, Ketua LAZISNU MWCNU Jenangan.
Hal senada diungkapkan oleh Sri Purwaningsih selaku pengurus NU Care-LAZISNU Ponorogo yang juga turut hadir dan langsung memberikan santunan.
“NU-Care LAZISNU Ponorogo bersinergi dengan NU-Care Kecamatan Jenangan serta NU-Care yang ada di Desa Mrican memberikan uang tunai dan sembako. Kita membawa beras dari kantor NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo yang dibantu oleh Ranting Mrican dan uang tunai itu dari NU-Care LAZISNU Kecamatan Jenangan, juga ada dari IAIN Ponorogo,” papar Aning.
Di sisi lain, Nur Hasanah selaku Divisi Pendistribusian Laboratorium ZISWAF IAIN Ponorogo menyampaikan bahwa Laboratorium Zakat Infaq dan Shodaqoh IAIN Ponorogo mendukung apa yang dilakukan KUA Kecamatan Jenangan maupun NU-Care LAZISNU dari tingkat ranting, MWC maupun cabang.***
Source : Jatim.nu.or.id