SINARJATIM.COM – Masih ditengah pandemi, tahun ini jadi tahun kedua bagi penjual serba serbi HUT RI yang jelas berbeda dengan tahun sebelumnya, begitu sulit untuk tahun ini.
Itu yang dirasakan Indrasti penjual bendera serba serbi HUT RI, Ia membuka lapaknya sejak pagi berjajar rapi beberapa jenis bendera jelang HUT RI yang ke 76 yang beralamat di jalan Trunojoyo Ngawi tepatnya di sepanjang Ngawioboro.
Indrasti mengatakan, “Iya mas penghasilan jelas turun signifikan, cuma sepertiganya dari tahun-tahun sebelumnya,” keluhnya. Selasa (10/8/21).
Padahal untuk mendapatkan pernak pernik kemerdekaan HUT RI ini Indrasti harus merogoh kocek sebanyak Rp 6 Juta, “Saya kulakan dari Kabupaten Garut, tahun lalu pesan bisa berkali-kali, tahun ini hanya sekali saja itu pun belum tentu bisa habis,” tandasnya.
“Ya sudah dua tahun ini Corona melanda Indonesia, sudah jelas omset menurun, tahun ini paling tinggi hanya Rp 1,3 juta perharinya, beda dengan tahun-tahun yang lalu, bisa tiga kali lipat,” ucap Indrasti.
Indrasti adalah seorang bidan di salah satu Puskesmas di Ngawi sedangkan suaminya adalah seorang petani, baginya berjualan pernak pernik HUT RI sebagai sampingan dan musiman.
Pernak pernik yang dijualnya bervariatif harganya, mulai dari puluhan ribu sampai ratusan itu pun berdasarkan dari jenis dan ukurannya.
Tak hanya dirinya saja, rekan-rekannya sesama penjual pernak-pernik juga merasakan keluhan yang sama, sepi pembeli, omset jelas menurun signifikan.(Str)